Kamis, 04 Agustus 2016

kuliner sukabumi

Tempat Makan Paling Enak dan Wisata Kuliner di Sukabumi qolbunhadi > Home > Wisata > Tempat Makan Paling Enak dan Wisata Kuliner di Sukabumi Tempat Makan Enak di Sukabumi Tempat Makan Paling Enak dan Terknal di Sukabumi Setiap daerah pasti mempunyai ciri khas makanannya tersendiri, nah begitupun dengan daerah Sukabumi, daerah yang berbatasan langsung dengan Cianjur dan Bogor ini mempunyai beberapa tempat makanan yang terkenal enak dan selalu ramai oleh pengunjung. Mau tau mana saja tempat makan yang terkenal enak itu? Langsung saja baca tulisan dibawah ini ya. 1. Bubur Ayam Bunut Tempat Makan Enak di Sukabumi, Bubur ayam Bunut Bubur Ayam Bunut yang sudah terkenal luas di Sukabumi. Jika berkunjung ke sukabumi tidak salahnya anda mencicipi tempat kuliner yang satu ini, yaitu Bubur Ayam Bunut. Bubur yang satu ini memang cukup terkenal di Sukabumi, berlokasi di depan Lapang Merdeka Sukabumi, letaknya yang stategis membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi para pembeli. Buka dari jam 06.00 pagi sampai sore. Harganya terbilang cukup murah, yaitu sekitar rp. 10.00,-. Oh iya Kenapa disukabumi walaupun sudah sore masih banyak yang menjual bubur ayam? Karena udaranya yang masih sejuk membuat makanan ini enak di santap sore hari. Sebenarnya selain di depan lapang Merdeka Sukabumi, di Jl. Selabintana pun terdapat Bubur Ayam Bunut juga, yang membedakan bubur Ayam Bunut ini dengan yang didepan lapang merdeka adalah dari segi tempatnya, Bubur Ayam Bunut yang terdapat di jl. Selabintana berkonsep seperti restoran, terlihat jauh lebih apik dan berkelas ditambah fasilitas free hotspot, berbeda dengan Bubur Ayam Bunut yang tempatnya lebih minimalis. Namun menurut saya pribadi, untuk soal rasa, bubur ayam bunut depan lapang merdeka itu jauh lebih enak. 2. Mie Ayam Bento Tempat Makan Enak di Sukabumi, Mie Ayam Bento Mie Ayam Bento, sealalu membuat ketagihan yang mencicipinya. Mie Ayam Bento ini berlokasi di Komplek Kapitol, buka dari jam 11.00 sampai 22.00, lokasinya yang cukup strategis di pusat kota membuat tempat makan ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Untuk menikmati Mie Ayam Bento ini anda cukup mengeluarkan kocek sebesar RP. 8.000,- Rasanya dijamin enak dan saya termasuk pelanggan setia Mie Ayam ini. Rasanya yang mempunyai cirri khas tersendiri membuat siapa saja yang baru pertama kali mencicipi makanan yang satu ini pasti akan membuatnya ketagihan, tak mudah dilupakan. Apalagi, jika Mie Ayam dicampur dengan pangsit dan dipadukan dengan saos tomat, yumm, pasti akan membuat anda sering berkunjung kesana lagi. 3. Mochi Kaswari Tempat Makan Enak di Sukabumi, Mochi kawari Lampion Mochi Kaswari Lampion, banyak artis yang sudah berkunjung ke tempat ini, saking terkenalnya. Kalau ditanya oleh-oleh apa yang paling terkenal disukabumi, ya Mochi. Makanan yang satu ini memang sudah identik dengan oleh-oleh khas sukabumi, ada beberapa merk mochi yang terkenal disukabumi, namun yang paling terkenal adalah Mochi kaswari Lampion yang berlokasi di Jl. Bahayangkara. Mochi Lampion ini sudah berdiri puluhan tahun, dan uniknya pemilik usaha ini tak membuka cabang dimanapun, jadi jika ingin memesannya anda harus langsung datang ketempat itu. Namun begitu, setiap harinya tempat ini selalu ramai dikunjungi pembeli, tak pernah sepi. Sampai saking terkenalnya sudah banyak media nasional meliput tempat makanan ini dan banyak artis pula yang sudah mengunjungi tempat ini. Baca juga: Makanan serta oleh-oleh khas sukabumi yang wajib kamu coba, 4. Bandros Ata Tempat Makan Enak di Sukabumi, Bandros Ata Sang penjual sedang melayani para pembeli Bagi para penikmat kuliner malam di Sukabumi mungkin sudah tak asing lagi dengan yang namanya Bandros Ata, kuliner malam khas sukabumi ini juga sangat asyik dipakai untuk tempat nongkrong dengan kawan-kawan anda. Berlokasi tepat disebrang lalu lintas Jalan Gudang No.4 Sukabumi. Walaupun berukuran minimalis karena memakai lahan trotoar seabagai tempat berjualan, namun itu tak mempengaruhi antusias para pembeli. Bandros Ata ini buka dari jam 18.00 sampai jam 23.00. Sedangkan, untuk harganya itu terbilang cukup murah, mulai dari rp. 3.000 sampai Rp.6.000, tergantung porsi yang diambil. 5. Piscok Cakra Tempat Makan Enak di Sukabumi, Piscok Tempat Makan Enak di Sukabumi, Suasana ditempat piscok cakra Piscok alias Pisang Coklat Cakra ini sangat laris diburu pembeli hampir tiap malamnya, padahal tempat jualannya hanya berukuran kecil memakai pelataran parkir Toserba Tiara Sukabumi yang disewakan kepada para penjual. Piscok Cakra ini terbilang cukup murah, dijual mulai dari kisaran Rp. 3000 sampai Rp. 10.000. Sedang bukanya mulai dari jam 18.00 sampai jam 23.00. Sayapun termasuk pecinta piscok ini, karena rasanya yang sangat gurih. Jika malam nanti anda berminat nongkrong bersama teman-teman, piscok cakra bisa jadi pilihan yang tepat untuk menemani malammu.

Kertas kemasan Kuliner ~ Kemasan Kuliner

kULINER HAS SUKABUMI

Aneka kemasan untuk usaha kuliuner anda di sini tempatnya,, kami menyediakan bahan baku kertas yg bersertifikat halah danh sehat, sangat aman untuk kemasan makanan.. yuuuu.. mariii gan/sis silahkan di order

Resep Fried Chicken Ala KFC

Fried Chicken Ala KFC

Membuat eksperimen, supaya **ayam goreng** yang dimakan rasanya mirip dengan KFC, ternyata berhasil juga, ar...

Bahan-bahan

1 ekorAyam
1/4 sendok makanPaprika Bubuk
1/4 sendok makanMerica (Lada) Bubuk
1/4 sendok makanBawang Putih Bubuk
1/4 sendok makanGaram
2 bungkusTepung Bumbu Kobe
1 bungkusSusu Bubuk
2 literMinyak Goreng
1/4 kgTepung Terigu Protein Rendah
3 sendok makanAir

Langkah

Cuci bersih ayam.

Marinasi ayam dengan campuran paprika bubuk, lada bubuk, bawang putih bubuk serta garam dan air.
+
Aduk dengan menggunakan tangan, sampai airnya habis meresap di ayamnya. Masukkan dalam freezer kurang lebih 15 menit.
+
Sambil menunggu, campurkan tepung terigu dengan tepung bumbu dan susu bubuk. Aduk sampai rata.
+
Keluarkan ayam dari freezer.

Setelah itu, panaskan minyak goreng.
+
Masukkan ayam dalam campuran tepung, tutupi ayam dengan tepung sampai tidak kelihatan dagingnya.
+
Setelah minyak panas, kecilkan api sampai paling kecil, agar ayam tidak gosong.

Masukkan ayam, goreng sampai agak kuning kecoklatan
+
Angkat dan sajikan hangat-hangat

Kertas kemasan Kuliner

Makna Papajar Tradisi Warga Cianjur

Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda, dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Seperti halnya yang ada di Kabupaten Cianjur.

Menjelang bulan ramadhan atau penghujung bulan syaban, kebanyakan masyarakat Cianjur selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dan mengunjungi sejumlah objek wisata. Tak lupa mereka sambil membawa perbekalan makan, untuk disantap secara bersama-sama.

Tidak hanya warga muslim yang melakukan tradisi seperti itu, mereka telah mempersiapkan diri kebiasaan yang tidak diketahui kapan dimulainya. Yang pasti mereka telah mempersiapkan segala keperluan untuk piknik bersama keluarga, tetangga, teman sekolah, atau rekan kerja. Tradisi inilah bagi masyarakat Cianjur disebut sebagai "Papajar".

Sebuah istilah yang kemungkinan tidak ditemukan dalam kamus Bahasa Sunda. Tidak hanya mendatangi tempat atau objek wisata, banyak juga warga Cianjur yang sengaja melakukan dengan kumpul keluarga, tetangga rumah sambil membawa makanan untuk disantap bersama.
Masyarakat menyadari, sebentar lagi tidak akan melakukan makan bersama di siang hari setelah tiba bulan puasa.

Tentu tidak hanya sekadar untuk makan bersama. Ada nilai lain dibalik kebersamaan itu. Acara kumpul bersama merupakan salah satu ajang untuk bersilaturahim dan saling memaafkan atas kekhilafan yang pernah dilakukan, agar pada waktu ramadhan tidak terbebani dengan rasa bersalah kepada orang lain. Bahkan tidak sedikit acara ini disertai dengan taushiyah dan berdoa bersama.

"Kita selalu lakukan papajar setiap tahun menjelang bulan ramadhan. Bersama-sama para pekerja dan keluarganya, kita ajak bareng-bareng sambil kita hiburan dan makan-makan. Ini sudah kita persiapkan jauh-jauh hari," kata Kusmiaji Kepala Pasar Cipanas saat ditemui dilokasi Kawasan Wisata Cibodas (KWC).

Papajar menurut Kusmiaji tidak lain adalah berkumpul bersama keluarga, rekan kerja dan keluarganya untuk membuat kegiatan bersama di tempat wisata. Selain makan bersama juga dilakukan hiburan musik bersama-sama. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk membangun kebersamaan dan menyambung tali silaturahmi.

"Kalau sebelumnya tidak saling mengenal antar keluarga, dengan papajar ini minimalnya saling tegur sapa dan saling mengenal satu sama lain. Terlebih tali silaturahmi tetap terjaga, tidak hanya dengan para pekerja saja, tapi juga sama keluarganya," kata Kusmiaji.

Sekertaris Umum Lembaga Kebudayaan Cianjur (LKC), Abah Ruskawan mengungkapkan, papajar dari sisi budaya terus menerus dilakukan setiap tahunnya. Hanya saja papajar yang terjadi saat ini lebih menekankan rasa suka cita menjelang datangnya bulan ramadhan. Kebanyakan dilakukan dengan berkumpul bersama dan bersenang-senang.

"Kita memang tidak tahu sejak kapan papajar itu menjadi kebiasaan. Tapi papajar dulu lebih menekankan pada kegiatan keagamaan menjelang bulan ramadhan, sekarang sudah bergeser. Yang masih lekat saat ini adalah menyambung tali silaturahmi. Dulu saling mendekatkan dari yang jauh, saling meminta maaf sebelum datangnya ramadhan," kata Abah dihubungi terpisah.

Karena sudah menjadi budaya, seharusnya ada peran pemerintah didalamnya. Jangan sampai berkepanjangan papajar yang awalnya bagus, bergeser kepada hal yang kurang bermanfaat.
"Pemerintah harus hadir ditengah-tengahnya. Kalau perlu ada tim papajar yang membuat rumusan, sehingga maknanya tidak melenceng jauh apa itu papajar," harapnya.
Gelar keagamaan
Papajar yang saat ini dimaknai dengan bersenang-senang mendatangi tempat wisata secara bersama-sama, ternyata sudah bergeser dari makna papajar tempo doeloe. Papajar mengandung makna filusfi yang sangat religius, dimana kala itu masyarakat Cianjur berkumpul di alun-alun depan masjid agung, sambil melantunkan ayat-ayat alquran dan sholawat.

Diungkapkan Sekertaris Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Ahmad Yani, papajar yang terjadi saat ini sudah jauh berbeda dengan papajar tempo doeloe. Papajar memiliki makna Mapag Pajar, yang artinya, masyarakat menunggu datangnya fajar pertanda tibanya bulan ramadhan.

Berdasarkan keterangan, para ulama dari berbagai pelosok penjuru Cianjur pada akhir bulan syaban berbondong-bondong ke Alun-alun Masjid Agung Cianjur. Mereka datang sambil membawa berbagai perbekalan. Kedatangan para ulama kampung itu, tidak lain menunggu kabar dari penghulu agung/gede Masjid Agung Cianjur mengenai kepastian waktu datangnya bulan ramadhan.

"Selama menunggu pengumuman atau kabar dari Penghulu Gede, para ulama kampung itu melantunkan puji-pujian seperti sholawat dan dzikir dan membaca alquran. Mereka juga makan bersama dari bekal yang mereka bawa dan saling bersilaturahmi satu sama lainnya, mereka juga menginap bersama," jelas Ahmad Yani.

Setelah diumumkan kapan puasa dimulai, para ulama itu menginformasikannya kepada umat di daerahnya masing-masing. Kaum Muslimin tidak berani berpuasa kalau belum ada pengumuman resmi dari penghulu agung, walau pada waktu itu untuk memperoleh informasi tentang awal puasa tidak semudah sekarang.

"Nah setelah mendapatkan kepastian tibanya bulan ramadhan, para ulama kampung itu pulang dan menyampaikan kepada masyarakatnya awal bulan ramadhan. Namun seiring dengan perjalanan waktu, maknanya bisa berubah papajar menjadi ajang untuk mendatangi tempat wisata bahkan ada diantaranya yang melakukan hal yang kurang sepantasnya," katanya.

Melihat tradisi yang sudah turun temurun, MUI berupaya mengembalikan papajar seperti tempo doeloe meski akan banyak tantangan. Mengingat papajar yang terjadi saat ini, sudah terlalu jauh dari makna awalnya.
"Kita tetap berupaya papajar itu rohnya harus islami, sehingga apa yang dilakukan itu tidak bertentangan dengan ajaran islam," tegasnya.

Salah satu yang ingin dilakukan agar papajar bernafaskan islami yakni dengan menggelar berbagai kegiatan keagamaan.

"Bisa dengan memaknainya ceramah keagamaan atau kegiatan yang sifatnya islami, tidak bersenang-senang apalagi mengarah ke perbuatan maksiat. Kita ingin lambat laun kegiatan islaminya lebih ditekankan, tentu butuh kerja keras dan kerja bareng semua lapisan masyarakat," katanya.

Bisry Mustofa

Kawasan Wisata Cibodas Dipermak, Kucurkan Dana Rp 18 Miliar

Cianjur Depa

PERLU PENATAAN : Areal parkir bus di sekitar KWC. Selama ini, lokasi KWC tampak semrawut dan kumuh.

POJOKJABAR.com, CIANJUR – Kawasan Wisata Cibodas (KWC) yang selama ini tampak semrawut dan kumuh, tak lama lagi bakal berubah. Melalui dana Bantuan Provinsi Jawa Barat (Banprov) senilai Rp 18 miliar, kawasan wisata di kaki gunung itu bakal akan ditata. Rencananya, penataan KWC akan dilakukan tahun ini.

Sekdes Cimacan Syarifudin menuturkan, penataan KWC bisa terwujud setelah dilakukan penyampaian konsep penataan oleh Kades Cimacan kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan secara langsung.

“Alhamdulilah, kami mendapatkan informasi dari Pemkab Cianjur, penataan Cibodas sudah masuk ke dalam rencana pembangunan tahun ini dengan nilai Rp 18 miliar. Dana tersebut bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jabar,” jelasnya, Rabu (25/5).

Dia mengakui, penataan ini dilakukan di zona 1 hingga 5 areal KWC. Penatan sendiri dilakukan di tanah Pemkab Cianjur. “Luasnya sekitar 17 hektare,” tambahnya.

Diakuinya, penataan ini memang sudah sangat dinantikan sejak lama oleh masyarakat Cimacan. Lantaran, areal KWC ini merupakan fasilitas umum. Bahkan pada 2003, Presiden RI Megawati Soekarnoputri kala itu sudah merencanakan pembangunan dan penatanaan KWC namun baru terealisasi saat ini.