Masyarakat mulai banyak yang menyadari betapa pentingnya kesehatan, sehingga sedikit banyak mulai berfikir tentang makanan organik. Makanan organik adalah makanan yang dikembangkan/ diproduksi secara alami, tanpa obat-obatan, tanpa rekayasa genetika, tanpa hormon pertumbuhan, tanpa antibiotik, tanpa vaksinasi, dll. Pada intinya, makanan organik adalah makanan yang diproduksi secara alami, kembali lagi pada apa yang telah dilakukan nenek moyang kita ratusan tahun lalu. Namun makanan yang diproduksi dengan cara ini tidaklah mudah, sehingga hasil produksinya terbatas dan harganya tentu jauh lebih mahal. Lalu benarkah makanan organik lebih baik dan sehat daripada makanan konvensional atau non-organik?…
Perbedaan
Perbedaan utama antara makanan organik dan makanan non-organik Menurut Mayo Clinic adalah
- Pupuk kimia digunakan pada kebanyakan makanan produksi konvensional untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, sedangkan tanaman organik hanya menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang atau kompos.
- Tanaman pangan pada umumnya disemprot dengan insektisida sintetis, tetapi makanan organik menggunakan metode alami untuk mengatasi masalah hama dan serangga.
- Produk konvensional menggunakan herbisida untuk mengatasi masalah gulma, sementara organik menggunakan tanaman lain, mengolah tanah, penyiangan, merotasi tanaman, dll untuk mematikan atau mengendalikan gulma.
- Ternak pada umumnya menggunakan antibiotik, hormon pertumbuhan, dan obat-obatan untuk mencegah penyakit dan memacu pertumbuhan hewan ternak. Sementara ternak organik hanya menerima pakan organik dan hanya menggunakan langkah-langkah pencegahan untuk membantu meminimalkan penyakit.
Manfaat makanan organik bagi kesehatan
Lebih sedikit mengandung pestisida
Pestisida adalah bahan kimia seperti fungisida, herbisida, dan insektisida. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam pertanian konvensional, dan residu akan tetap menempel pada makanan yang kita makan. Sisa pestisida ini bahkan tidak bisa dihilangkan dengan proses mencuci, karena bisa terserap oleh akar dan mengendap didalam tumbuhan. Residu pestisida ini merupakan neurotoksin yang meracuni syaraf. Karena terbebas dari bahan kimia, tanaman pangan organik pasti lebih sehat dalam jangka panjang.
Lebih segar dan bertahan lama.
Makanan organik biasanya lebih segar dan lebih lezat saat dimakan. Makanan yang dibudidayakan secara alami ini juga bisa bertahan lebih lama, sehingga sekaligus meminimalisasi penggunaan bahan pengawet.
Lebih bergizi
Selain rasanya yang lebih lezat, makanan organik menurut penelitian juga lebih tinggi jumlah nutrisinya. Sebuah studi yang dilaporkan organic.org menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran organik mengandung 27% lebih banyak vitamin C, 21,1% lebih banyak zat besi, 29,3% lebih banyak magnesium, 13,6% lebih banyak fosfor, dan 18% lebih banyak polyphenol. Para peneliti telah menemukan bahwa asam salisilat rata-rata lebih banyak 600% didalam sup organik, dan sup wortel organik mengandung 1.040 nanogram salisilat, jika dibandingkan dengan sup wortel non-organik yang hanya 20 nanogram. Daging organik juga sedikit mengandung lemak jenuh, dan yang lebih banyak adalah lemak sehat.
Tidak mengandung antibiotik
Hewan organik tidak diberikan antibiotik, hormon pertumbuhan, atau makanan buatan dari bahan sampingan/limbah. Penggunaan antibiotik dalam produksi hewan ternak pedaging akan menciptakan strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang jatuh sakit karena strain ini, maka ia akan kurang merespon terhadap pengobatan antibiotik.
Baca juga : Manfaat kaldu dan sumsum tulang bagi kesehatan
Tidak direkayasa secara genetika
Dengan kemajuan teknologi, rekayasa genetika untuk pangan kini sudah menjadi hal yang biasa untuk meningkatkan produksi. Penelitian menyebutkan bahwa tikus dilaboraorium yang diberi jagung hasil rekayasa genetika mengembangkan tumor diotak dan akhirnya mati. Makanan organik adalah satu-satunya makanan yang bebas dari hasil persilangan.
Pertanian organik lebih ramah bagi lingkungan.
Pertanian organik terbukti mengurangi polusi (udara, air dan tanah), menghemat air, mengurangi erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan lebih sedikit energi. Selain itu, pertanian organik lebih baik bagi ekosistem yang berada disekitarnya. Pertanian tanpa pestisida juga lebih aman bagi para petani yang mengelola produksi makanan.
Namun makanan nonorganik memiliki keuntungan tersendiri, terutama dari segi harganya yang lebih terjangkau. Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, dan bagi yang peduli kesehatan tentu akan memilih yang terbaik. Pastikan Anda membeli produk organik dari produsen bersertifikat organik dan terpercaya.
0 komentar:
Posting Komentar